Sabtu, 04 Juni 2011

TAUFIK HIDAYAT



Taufik Hidayat (lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981; umur 29 tahun) adalah pemain bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung dengan tinggi badan 176 cm.

Putra pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini adalah peraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final. Pada 21 Agustus 2005, dia menjadi juara dunia dengan mengalahkan permain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final, sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade pada saat yang sama. Selain itu, ia juga sedang memegang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006). Ia tampil di Olimpiade Beijing 2008, namun langsung kalah di pertandingan pertamanya, melawan Wong Choong Hann di babak kedua.

Selain itu, dia juga telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.

Pengalaman lainnya antara lain pada Piala Thomas (2000, 2002, 2004, 2006, dan 2008) serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003, dan 2005).

Ia menikahi Ami Gumelar, putri Agum Gumelar dan Linda Amalia Sari. Mereka telah dikaruniai seorang putri pada tanggal 3 Agustus 2007, yang kemudian diberi nama Natarina Alika Hidayat. Kelahiran putrinya ini tepat beberapa hari sebelum ia berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia. Kemudian mereka telah dikaruniai seorang putra pada tanggal 11 Juni 2010, yang kemudian diberi nama Nayutama Prawira Hidayat.[1][2]

Taufik kemudian mundur dari Pelatnas Cipayung pada 30 Januari 2009. Setelah itu ia menjadi pemain profesional. Beberapa waktu lalu ia juga menjalin bisnis dengan Yonex dalam pengadaan alat olahraga.
Prestasi
Tunggal

* 1998: Juara Brunei Open
* 1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games
* 2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia
* 2001: Juara Singapore Open
* 2002: Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games
* 2003: Juara Indonesia Open
* 2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade
* 2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia
* 2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games
* 2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games
* 2008: Juara Macau Open
* 2009: Juara US Open, Juara India Open
* 2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS
* 2011: Semifinalis VICTOR- BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex – Sunrise India Open Superseries

LILYANA NATSIR


Personal information
Birth name Liliyana Natsir
Date of birth September 9, 1985 (1985-09-09) (age 25)
Place of birth Manado, Indonesia
Height 1.68 m (5 ft 6 in)
Weight 58 kg (130 lb)
Country Indonesia
Handedness Right
Coach Richard Mainaky
Mixed doubles
Highest Ranking 1 (June 15, 2006[1])
Current Ranking 1 (August 5, 2010)
BWF Profile
Olympic medal record
Competitor for Indonesia
Badminton
Silver 2008 Beijing Mixed doubles
World Championships
Gold 2005 Anaheim Mixed Doubles
Gold 2007 Kuala Lumpur Mixed Doubles
Silver 2009 Hyderabad Mixed Doubles
Southeast Asian Games
Gold 2007 Thailand Women Doubles
Gold 2007 Thailand Team Match
Gold 2007 Laos Team Match

Lilyana Natsir (born in Manado; 9 September 1985) is a female badminton player from Indonesia who specializes in doubles.
Career

Previously focusing only on mixed doubles with partner Nova Widianto, since 2007 she has also played women's doubles with Vita Marissa. In 2006 she and Widianto won the Asian Championships in mixed doubles and four World Grand Prix titles. They won the BWF World Championships in both 2005 and 2007. In the 2007 Southeast Asian Games in Thailand, Natsir won the gold medal in women's doubles with Marissa, defeating their Indonesian teammates Jo Novita and Greysia Polii in straight sets. They also helped the Indonesian women's team win the team gold medal at the games.
[edit] 2008 Summer Olympics

She competed in badminton at the 2008 Summer Olympics in mixed's doubles with partner Nova Widianto and earned a silver medal. They were defeated in the final by the gold medalists Lee Yong-dae and Lee Hyo-jung of South Korea in straight sets 21-11 and 21-17.
[edit] Participation at Indonesian Team

* 3 times at Sudirman Cup (2003, 2005, 2007)

[edit] Achievements
[edit] With Nova Widianto (Mixed doubles)

2004:

* Semi Finalist China Open SS**
* Winner Singapore Open SS

2005:

* Runner up Swiss Open SS
* Winner IBF World Championships
* Winner Indonesia Open SS
* Finalist Sudirman Cup [Team]

2006:

* Winner Asian Badminton Championship
* Runner up Indonesia Open SS
* Winner Singapore Open SS
* Winner Taipei Open GP Gold
* Winner Korea Open SS
* Runner up Hongkong Open SS
* Runner up Japan Open SS

2007:

* Semi Finalist Malaysia Open SS
* Runner up Indonesia Open SS
* Semi Finalist China Masters Open 2008
* Winner Philippines Open GP Gold
* Winner IBF World Championships SS
* Runner up Japan Open SS
* Winner China Open SS
* Winner Hongkong Open SS
* Finalist Sudirman Cup [Team]

2008:

* Runner up All England
* Semi Finalist Swiss Open SS
* Runner up Asian Badminton Championship
* Runner Up Uber Cup [team]
* Winner Singapore Open SS
* Silver medalist Beijing Summer Olympics 2008
* Runner up Japan Open SS
* Runner up China Masters Open SS

2009:

* Winner Malaysia Open SS
* Quarter Finalist All England
* Winner French Open SS

2010:

* Runner-up All England

[edit] With Vita Marissa (Women's doubles)

2007:

* Winner China Masters Open SS

2008:

* Semi Finalist Asian Badminton Championship
* Runner Up Uber Cup 2008 [Team]
* Semi Finalist Singapore Open SS
* Winner Indonesia Open SS
* Semi Finalist Japan Open Super Series 2008

[edit] Personal life

She initially joined the Tangkas Jakarta badminton club before she joined the national team squad. She is a daughter of Beno Natsir (father) and Olly Maramis (mother) with a hobby of listening to music and hanging out. People often call her by her nickname Yana or Butet. She had only finished elementary school in Manado before she had the courage to fly to Jakarta and focus herself seriously on badminton. After she has finished all competitions, she always make a symbol of the Spirit of Jesus Christ.
[edit] Miscellaneous

* Her parents have a shop called Korona Motor in Manado.
* Her older sister, Calista Natsir is a doctor.
* She is one of several Indonesia Woman's Badminton Team members who refused to play wearing a skirt.
* After the 2008 Thomas Cup and Uber Cup national interest in badminton increased and many young girls and teenagers looked upon her as their idol.